Sabtu, 16 Maret 2013

EVOLUSI



Evolusi  berarti perubahan pada sifat-sifat terwariskan suatu populasi organisme dari satu generasi ke generasi berikutnya. Perubahan-perubahan ini disebabkan oleh kombinasi tiga proses utama: variasi, reproduksi, dan seleksi. Sifat-sifat yang menjadi dasar evolusi ini dibawa oleh gen yang diwariskan kepada keturunan suatu makhluk hidup dan menjadi bervariasi dalam suatu populasi. Ketika organisme bereproduksi, keturunannya akan mempunyai sifat-sifat yang baru. Sifat baru dapat diperoleh dari perubahan gen akibat mutasi ataupun transfer gen antar populasi dan antar spesies. Pada spesies yang bereproduksi secara seksual, kombinasi gen yang baru juga dihasilkan oleh rekombinasi genetika, yang dapat meningkatkan variasi antara organisme. Evolusi terjadi ketika perbedaan-perbedaan terwariskan ini menjadi lebih umum atau langka dalam suatu populasi.
Evolusi didorong oleh dua mekanisme utama, yaitu seleksi alam dan hanyutan genetik. Seleksi alam merupakan sebuah proses yang menyebabkan sifat terwaris yang berguna untuk keberlangsungan hidup dan reproduksi organisme menjadi lebih umum dalam suatu populasi - dan sebaliknya, sifat yang merugikan menjadi lebih berkurang. Hal ini terjadi karena individu dengan sifat-sifat yang menguntungkan lebih berpeluang besar bereproduksi, sehingga lebih banyak individu pada generasi selanjutnya yang mewarisi sifat-sifat yang menguntungkan ini.[1][2] Setelah beberapa generasi, adaptasi terjadi melalui kombinasi perubahan kecil sifat yang terjadi secara terus menerus dan acak ini dengan seleksi alam.[3] Sementara itu, hanyutan genetik (Bahasa Inggris: Genetic Drift) merupakan sebuah proses bebas yang menghasilkan perubahan acak pada frekuensi sifat suatu populasi. Hanyutan genetik dihasilkan oleh probabilitas apakah suatu sifat akan diwariskan ketika suatu individu bertahan hidup dan bereproduksi.
Walaupun perubahan yang dihasilkan oleh hanyutan dan seleksi alam kecil, perubahan ini akan berakumulasi dan menyebabkan perubahan yang substansial pada organisme. Proses ini mencapai puncaknya dengan menghasilkan spesies yang baru.[4] Dan sebenarnya, kemiripan antara organisme yang satu dengan organisme yang lain mensugestikan bahwa semua spesies yang kita kenal berasal dari nenek moyang yang sama melalui proses divergen yang terjadi secara perlahan ini.[1]

Hipotesis Darwin tidak berdasarkan penemuan atau penelitian ilmiah apapun ; tetapi kemudian ia menjadikannya sebuah teori monumental berkat dukungan dan dorongan para ahli biologi materialis terkenal pada masanya. Gagasannya menyatakan bahwa individu‐individu yang beradaptasi pada habitat mereka dengan cara terbaik , akan menurunkan sifat‐sifat mereka kepada generasi berikutnya.

Sifat‐sifat yang menguntungkan ini lama‐kelamaan terakumulasi dan mengubah suatu individu menjadi spesies yang sama sekali berbeda dengan nenek moyangnya. (Asal usul "sifat‐sifat yang menguntungkan" ini belum diketahui pada waktu itu.

Menurut Darwin,manusia adalah hasil paling maju dari mekanisme ini. Darwin menamakan proses ini "evolusi melalui seleksi alam". Ia mengira telah menemukan "asal usul spesies" :suatu spesies berasal dari spesies lain. Ia mempublikasikan pandangannya ini dalam bukunya yang berjudul The Origin of Species ,By Means of Natural Selection pada tahun 1859.

Darwin sadar bahwa teorinya menghadapi banyak masalah.Ia mengakui ini dalam bukunya pada bab "Difficulties of the Theory". Kesulitan- kesulitan ini terutama pada catatan fosil dan organ‐organ rumit makhluk hidup (misalnya mata) yang tidak mungkin dijelaskan dengan konsep kebetulan, dan naluri makhluk hidup. Darwin berharap kesulitan-kesulitan ini akan teratasi oleh penemuan‐penemuan baru; tetapi bagaimanapun ia tetap mengajukan sejumlah penjelasan yang sangat tidak memadai untuk sebagian kesulitan tersebut.

Seorang ahli fisika Amerika , Lipson , mengomentari "kesulitan‐kesulitan" Darwin tersebut: Ketika membaca The Origin of Species, saya mendapati bahwa Darwin sendiri tidak seyakin yang sering dikatakan orang tentangnya; bab "Difficulties of the Theory" misalnya, menunjukkan keragu‐raguannya yang cukup besar.

Sebagai seorang fisikawan , saya secara khusus merasa terganggu oleh komentarnya mengenai bagaimana mata terbentuk :
1. Saat menyusun teorinya, Darwin terkesan oleh para ahli biologi evolusionis sebelumnya,terutama seorang ahli biologi Perancis,Lamarck.

2. Menurut Lamarck, makhluk hidup mewariskan ciri‐ciri yang mereka dapatkan selama hidupnya dari satu generasi ke generasi berikutnya, sehingga terjadilah evolusi. Sebagai contoh, jerapah berevolusi dari binatang yang menyerupai antelop. Perubahan itu terjadi dengan memanjangkan leher mereka sedikit demi sedikit dari generasi ke generasi ketika berusaha menjangkau dahan yang lebih tinggi untuk memperolehmakanan.Darwin menggunakan hipotesis Lamarck tentang "pewarisan sifat‐sifat yang diperoleh "sebagai faktor yang menyebabkan makhluk hidup berevolusi. Sejak abad ke‐6 ,para ahli sudah mencoba mengemukakan pendapatnya tentang alam.

Beberapa pandangan teori evolusi menurut beberapa ahli sebagai berikut:

1. Erasmus Darwin, menyatakan bahwa makhluk hidup berawal dari asal mula yang sama dan respon fungsional di wariskan kepada keturunannya.
2. Count de Buffon, menyatakan bahwa variasi kecil yang terjadi karena pengaruh lingkungan diwariskan pada keturunannya sehingga terjadi penimbunanvariasi.
3. George Cuvier,menyatakan bahwa setiap masa diciptakan makhluk hidup yang berbeda.
4. Jean Baptist de Lamarck, mengemukakan teori evolusi yang dikenal dengan “Ussed and Disused”. Lamarck mengemukakan teori evolusi dengan 2 ajarannyaya itu sebagai berikut:
a.bahwa organ tubuh makhluk hidup yang digunakan akan berkembang, sedangkan yang tidak digunakan akan menyusut.
b. perbedaan sifat yang diperoleh dari pengaruh lingkungan diwariskan kepada keturunannya.
5. A.Weisman,melakukan percobaan dengan memotong ekor tikus sampai 20 generasi,ternyata generasi ke 21 tetap berekor panjang. Dari hasil percobaan ini Weisman membantah membantah teori Lamarck dan menyatakan bahwa evolusi adalah seleksi alam terhadap faktor genetik.

Setelah itu bermunculan pendapat dari para ahli biologi lainnya. Paraahli
dimiliki oleh nenek moyangnya. Tetapi pada generasi selanjutnya , biologi menyatakan bahwa makhluk hidup senantiasa mengalami perubahan secara berangsur – angsur dalam waktu yang cukup lama.

Perubahan – perubahan itu mengakibatkan munculnya sifat baru. Sifat–sifat baru ini pada mulanya hanya menunjukkan penyimpangan sedikit saja dari sifat‐sifat yang
penyimpangan‐penyimpangan itu semakin banyak sehingga timbullah species
baru.

2. PETUNJUK–PETUNJUK ADANYA EVOLUSI

Petunjuk – petunjuk adanya evolusi:
1. Fosil sebagai catatan sejarah evolusi makhluk hidup. Fosil adalah sisa atau jejak dari makhluk hidup yang telah membatu.
Contoh fosil yang paling lengkap ditemukan dari zaman ke zaman adalah fosilkuda. Perubahan yang terjadi pada spesieskuda antara lain:

. leher semakin panjang dan gerakan makin lincah
 
. kepala semakin panjang,jarak ujung mulut dengan mata semakin panjang.
 
. Tubuh kuda semakin besar.
 
. Geraham muka dan belakang bertambah besar sesuai untuk mengunyah rumput.
 
. Anggota tubuh semakin panjang,dapat berlari cepat,rotasi tubuh semakinberkurang.

. Jumlah jari kaki pada mulanya 5,sekarang tingal 1 jari saja.

2. Adanya homologi organ tubuh dari berbagai hewan vertebrata
Homologi adalah organ–organ tubuh makhluk hidup yang mempunyai bentuk asal yang sama tetapi mempunyai fungsi dan struktur yang berbeda.

3. Adanya embriologi perbandingan Urutan tahapan perkembangan embrio dari hewan–hewan tingkat tinggi adalah: zigot → morula → blastula→ gastrula → kemudianmengalami diferensiasi dan spesialisasi membentuk organ.

Perkembangan individu mulai dari sel telur dibuahi(zigot)hingga individu sampai dewasa bahkan sampai mati disebut ontogeni. Terdapat kesamaan tahap – tahap perkembangan embrio hewan –hewan vertebrata sampai pada tahap tertentu. Sedangkan filogeni adalah sejarah singkat perkembangan makhluk hidup dari filum yang paling sederhana hingga filum yang sekarang.

4. Adanya pengaruh penyebaran geografi. Burung –burung finch di kepulauan Galapagos semula berasal dari daratan Amerika Selatan,kemudian menemukan lingkungan yang baru yang berbeda dengan asalnya. Varian –varian yang menemukan lingkungan baru itu terus berkembang sehingga menghasilkan spesies baru dan tidak dapat mengadakan inter hibridasi dengan moyangnya.

5. Adanya variasi individu dalam satu keturunan Dari proses hibridasi dapat menghasilkan bermacam –macam varian. Apabila proses itu berlangsung terus–menerus dalam waktu yang sangat panjang akan terbentuk sangat banyak variasi –variasi, akibatnya keturunannya akan mempunyai sifat yang menyimpang jauh dengan nenek moyangnya.
 
6. Petunjuk‐petunjuk dari alat tubuh yang tersisa : alat‐alat yang tersisa dianggap sebagai bukti adanya proses evolusi,alat alat ini sudah tidak berguna namun ternyata masih dijumpai.
Contoh: Usus buntu pada manusia

7. Analogi alat‐alat tubuh yang mempunyai bentuk dasar yang berbeda namun karena perkembangan evolusi yang konvergen alat‐alat tersebut mempunyaifungsiyangsama.


3. BUKTI–BUKTI EVOLUSI



1. Fosil - fosil adalah sisa–sisa hewan atau tumbuhan dari zaman purba yang telah membatu (jejak yang tersimpan dalam batuan). Fosil yang lain adalah segala jejak ,misalnya sebatang daun yang jatuh ketanah, lantas tertutup oleh lapisan lain kemudian dasarnya membatu,lalu zat organik terlarut air dan tinggal jejak (cetakan) dari bentuknya saja.

Seandainya rongga ini diisi dengan mineral lagi maka terdapat semacam penulangan. Penemuan fosil hanya secara kebetulan saja, dan jarang sekali ditemukan fosil yang utuh keseluruhannya. Hal demikian karena banyak faktor yang memenyebabkan hancurnya tubuh organisme yang telah mati. Misalnya karena:
- proses lipatan batuan bumi.

- Pengaruhangin.
 
- Air.
 
- Bakteri pengurai.

- Hewan pemakan bangkai

Adanya fosil juga menunjukkan kemiripan dengan organisme yang ada dewasa ini :

- Fosil tribolita mirip dengan kepiting tapal kuda.

- Fosil mastodon mirip dengan gajah.

- Fosil archeoptheryx mirip dengan burung

2. Embriologi perbandingan Embrio hewan bersel banyak mengalami kesamaan perkembangan embrio. Berawal dari zigot → blastula → gastrula, kemudian mengalami diferensiasi sehingga terbentuk macam –macam alat tubuh. Ernest Haeckel, mengatakan tentang adanya peristiwa ulangan ontogeni yang serupa dengan peristiwa filogeninya , disebut teori rekapitulasi.
 
Contoh : adanya rekapitulasi adalah perkembangan terjadinya jantung pada mamalia yang dimulai dengan perkembangan yang menyerupai ikan, selanjutnya menyerupai embrio amfibi, selanjutnya menyerupai perkembangan embrio reptil.

3. Anatomi perbandingan dapat diketahui bahwa alat - alat fungsional pada berbagai binatang dapat dibedakan menjadi 2 yaitu :

- Homologi :alat tubuh yang mempunyai bentuk yang berbeda dan fungsinya berbeda namun kalau diteliti mempunyai bentuk dasar yang sama. Misalnya:sirip ikan paus fungsinya untuk berenang, homologdengankakidepankudayangfungsinyauntukterbang.

- Analogi :alat tubuh yang mempunyai bentuk dasar yang berbeda namun karena perkembangan evolusi yang konvergen alat –alat tersebutmempunyaifungsiyangsama.
 
Dalam konteks beberapa tulisan sebelumnya, penelitian adanya fosil hidup dengan umur awal sampai jutaan tahun lalu, benar‐benar membuktikan bahwa teori evolusi (hipotesis) atau neo-darwinisme atau lompatan evolusi tidak berlaku pada hewan yang bernama Coelacanth. Namun, seperti biasa dan menjadi selalu biasa, penemuan ikan yang berusia jutaan tahun yang lalu, karena tidak menjelaskan adanya pentahapan teori evolusi, maka kemungkinan besar beritanya menjadi bohong.
4. PERKEMBANGAN TEORI DARWIN
 
Pengetahuan evolusi telah berkembang menjadi suatu cabang ilmu tersendiri. Tokoh evolusi pertama yang pendapatnya tentang evolusi diterima oleh dunia pengetahuan alam adalah Charles Robert Darwin, pendapatbeliautercantumdalambukuyangdiberinyajudul“OnTheOrigin of The Species by Means of natural selection“. Didalam buku ini termuat ajaranDarwinmengenaipokok–pokokevolusiyaitu:

1. bahwa makhluk hidup yang ada sekarang berasal dari makhluk pada masasilam.
2. evolusiterjadimelaluiseleksialam. Darwinmengemukakanpendapatnyadenganmenyertakanbukti–bukti danalasanyangmenunjangpendapatnya. Teori Darwin mengenai evolusi didasarkan atas pokok –pokok pikiran antara lain:

• Tidak ada dua individu yang sama.

• Setiap populasi berkecendrungan bertambah banyak, karena setiap makhluk hidup berkemampuan untuk berkembang biak.

• Untuk perkembangbiakan perlu adanya makanan yang cukup.

• Kenyataan menunjukkan bahwa pertambahan populasi tidak berjalan terus–menerus.

Pokok –pokok pikiran dalam teori Darwin tersebut diatas dari hasil pengamatansehari‐hari yang kita jumpai adalah:

• Adanya variasi individu di dalam satu keturunan.
 
• Bertambah banyak evolusi.

• Adanya perjuangan suatu spesies untuk bertahan hidup.

• Adanya peristiwa seleksi alam. Hanya individu –individu yang memiliki sifat yang sesuai dengan lingkungannya saja yang dapat memenangkan persaingan dan akan hidup terus serta bertambah banyak. Sedangkan yang tidak sesuai,tidak dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya serta akan kalah dan musnah.

Darwin juga mengetahui sebelumnya bahwa persilangan buatan dapat menghasilkan species baru, misalnya persilangan pada ayam jago, Darwin menduga bahwa proses yang sama dengan seleksi
buatan ini juga terjadi dialam sehingga menghasilkan species–species baru.

Bahkan di tahun 1858, katanya, Darwin mengajukan dua teori pokok yaitu spesies yang hidup sekarang berasal dari spesies yang hidupsebelumnya,danevolusi terjadi melalui alam. Perkembangan tentang teori evolusi memang sangat menark untuk diikuti. Darwin pun berpendapat bahwa berdasar polanya evolusi bersifat gradual, berdasarkan arah adaptasinya bersifat divergen dan berdasar hasilnya sendiri selalu dimulai terbentuknya varianbaru.

Dalam perkembangannya teori evolusi Darwin mendapat tantangan (terutama dari golongan agama, dan penganut paham teori penciptaan‐‐‐Universal Creation), dengan berbagai dukungan dan pengkayaan‐pengkayaan. Jadi teori evolusi sendiri juga berevolusi, sehingga teori evolusi biologi yang dikenal dengan istilah Neo-Darwinian dan Modern Sintesis, bukanlah murni seperti yang diusulkanolehDarwin.

Berbagai istilah hasil pengkayaan menjadi cermin pergulatan pemikiran dan argumentasi ilmiah seputar teori evolusi ini. Dari sinipun dikenal berbagai istilah seperti berdasar kecepatan evolusi (evolusiquasidanevolusiquantum),berdasar arah adaptasi(evolusi divergen dan evolusi  konvergen),berdasar polanya (evolusi gradual, evolusi punctual, dan evolusi saltasi) dan berdasar skala produknya dikenal evolusi makro dan evolusi mikro.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar