Buku karangan karya Veronica Rooth ini seharusnya terdiri dari trilogi tetapi dikarenakan saat ini seri allegiant belum beredar maka saya hanya bisa memberikan review untuk 2 seri saja.
Untuk seri divergent sudah diangkat ke layar lebar dan sepertinya sukses di box office. Cerita yang diangkat tidak jauh berbeda dengan yang tertulis di buku. Terdapat 4 faksi dalam negara mereka ini( kalau bisa di sebut negara).
1. Faksi Erudite, yaitu tempat nya orang" pintar berkumpul. Siapapun yang haus akan ilmu pengetahuan dapat bergabung di sini.
2. Faksi Candor, tempatnya orang" jujur berkumpul. Tidak ada rahasia di sini.
3. Faksi Dauuntless, tempat nya para pemberani dan pecinta kebebasan.
4. Faksi Abnegation, tempatnya orang" yang selalu ikhlas tanpa pamrih layaknya sang Budha.
5. Faksi amity, pecinta kedamaian.
Kelima faksi ini berdiri dan membentuk sebuah tatanan kehidupan dimana faksi berada di atas keluarga. Setiap anak yang berumur 16 tahun akan melakukan test kecakapan untuk menentukan dimana tempat mereka. Dan Beatrice, sang tokoh utama yang merupakam salah satu dari remaja itu juga akan melakukannya. Beatrice di tes oleh Tori dan terbukti sbg divergent. Ia diminta untuk merahasiakannya dari siapapun termasuk keluarganya. Setelah bimbang dan cemas akan hidupnya akhirnya beatrice memutuskan untuk memilih Dauntless sementara kakaknya Caleb memilih masuk Erudite. Pada saat itu terjadi perselisihan antara kaum Erudite dan kaum Abnegation yang saat itu memegang pemerintahan. Erudite merasa bahwa seharusnya yang memegang pemerintahan bukan hanya Abnegation tetapi dari semua faksi. Erudite melihat kepindahan kedua anak dari salah satu pemimpin dewan sebagai isu yang dapat mempengaruhi sentimen publik, mereka mengatakan bahwa kepindahan kedua anak tersebut yaitu Trish dan Caleb sebagai salah satu bukti kecacatan pola pengasuhan anak di dalam faksi Abnegation. Mereka menghubungkannya dengan kisah Tobias anak Marcus sang pemimpin yang ternyata pindah faksi karena sering dipukuli sang ayah.
Puncak dari perselisihan ini adalah pembunuhan massal terhadap kaum Abnegation oleh kaum Erudite lewat simulasi dimana kaum Erudite menyuntikkan serum simulasi thd kaum Dauntless yang mampu mendikte otak kaum Dauntless. Serum ini tidak berfungsi terhadap Divergent. Trish yang memang seorang divergent menemukan dirinya bingung melihat semua temannya seperti robot. Dia tidak punya tindakan lain selain mengikuti temannya. Di tengah kejadian ini dia melihat tobias yang ternyata seorang divergent juga untuk menyelamatkan kaum Abnegation. Di buku ini semua dikemas dengan baik, manis, penuh asmara dan ketegangan. Mengalir dengan santai, apa adanya dan menyenangkan. Semua ketegangan Trish dalam menghadapi inisiasinya, permusuhan Trish dengan Preter, kelicikan Peter, Al yang lemah, persahabatan Trish dengan semua anggota inisiasi baik yang pindahan maupun yg berasal dari Dauntless, percintaannya dengan Tobias yang sangat indah, Perjuangannya yg sangat keras untul jadi yg terbaik serta keutuhan dan kasih sayang keluarga. Semua nya ada di dalam. Good job kaka Verro .
Sementara di Insurgent keadaan digambarkan sangat kacau. Faksi Dauntleas terbagi menjadi 2 kubu, pro erudite dan kontra erudite. Trish tidak bisa memegang pistol sejak kejadian terbunuhnya Will, namun dia memilih untuk tidak menceritakannya pada siapapun. Hanya saja saat di Sidang Faksi Candor, Trish memutuskan untuk jujur mengenai hal itu yang membuat Cristina sedih. Mereka memilih bergabung dengan faksi factionless yang ternyata dipimpin oleh ibu Four untuk menghadapi Erudite. Jeannie Matthew yang sangat ingin meneliti divergent memaksa Trish untuk menyerahkan diri dengan menekannya lewat keselamatan teman-temannya. Trish yang sangat kacau, berduka, merasa bersalah dan merasa tidak pantas hidup memilih untuk menyerahkan diri dan mati. Hal ini tidak diterima Tobias , dia pun ikut menyusul Trish. Babak ini sangat memyedihkan. Mungkin peter pun ikut merasakannya sehingga dia pun tergerak untuk membantu Trish. Disini penuh dengan penggambaran akan keegoisan manusia dan keinginan superior merasa yang paling. Paling pintar, paling menyedihkan hidupnya seperti Tori, Jeannie dan Evelyn. Di akhir buku terungkap hal yang sangat mengejutkan bahwa ternyata meraka tidak lebih daro sekedar percobaan dan mereka harus menyelamatkan apa yang ada di luar gerbang. Mengagumkan. Waktu membaca ini benar" penuh dengan ketegangan kira" apa yang akan terjadi di akhir. Cukup menyedihkan melihat Tobias. Tumbuh tanpa adanya kasih sayang, dan ditinggalkan. Tetapi salut dengan semangat nya untuk bertahan dan tetap kuat. Buku yang bermakna.
Saya sangat penasaran dengan buku ketiganya. Semoga benar-benar menjadi trilogi apik dengan akhir indah. Saya harap.