Rabu, 21 Mei 2014

Review Buku : Divergent and Insurgent

Buku karangan karya Veronica Rooth ini seharusnya terdiri dari trilogi tetapi dikarenakan saat ini seri allegiant belum beredar maka saya hanya bisa memberikan review untuk 2 seri saja.
Untuk seri divergent sudah diangkat ke layar lebar dan sepertinya sukses di box office. Cerita yang diangkat tidak jauh berbeda dengan yang tertulis di buku. Terdapat 4 faksi dalam negara mereka ini( kalau bisa di sebut negara).
1. Faksi Erudite, yaitu tempat nya orang" pintar berkumpul. Siapapun yang haus akan ilmu pengetahuan dapat bergabung di sini.
2. Faksi Candor, tempatnya orang" jujur berkumpul. Tidak ada rahasia di sini.
3. Faksi Dauuntless, tempat nya para pemberani dan pecinta kebebasan.
4. Faksi Abnegation, tempatnya orang" yang selalu ikhlas tanpa pamrih layaknya sang Budha.
5. Faksi amity, pecinta kedamaian.
Kelima faksi ini berdiri dan membentuk sebuah tatanan kehidupan dimana faksi berada di atas keluarga. Setiap anak yang berumur 16 tahun akan melakukan test kecakapan untuk menentukan dimana tempat mereka. Dan Beatrice, sang tokoh utama yang merupakam salah satu dari remaja itu juga akan melakukannya. Beatrice di tes oleh Tori dan terbukti sbg divergent. Ia diminta untuk merahasiakannya dari siapapun termasuk keluarganya. Setelah bimbang dan cemas akan hidupnya akhirnya beatrice memutuskan untuk memilih Dauntless sementara kakaknya Caleb memilih masuk Erudite. Pada saat itu terjadi perselisihan antara kaum Erudite dan kaum Abnegation yang saat itu memegang pemerintahan. Erudite merasa bahwa seharusnya yang memegang pemerintahan bukan hanya Abnegation tetapi dari semua faksi. Erudite melihat kepindahan kedua anak dari salah satu pemimpin dewan sebagai isu yang dapat mempengaruhi sentimen publik, mereka mengatakan bahwa kepindahan kedua anak tersebut yaitu Trish dan Caleb sebagai salah satu bukti kecacatan pola pengasuhan anak di dalam faksi Abnegation. Mereka menghubungkannya dengan kisah Tobias anak Marcus sang pemimpin yang ternyata pindah faksi karena sering dipukuli sang ayah.
Puncak dari perselisihan ini adalah pembunuhan massal terhadap kaum Abnegation oleh kaum Erudite lewat simulasi dimana kaum Erudite menyuntikkan serum simulasi thd kaum Dauntless yang mampu mendikte otak kaum Dauntless. Serum ini tidak berfungsi terhadap Divergent. Trish yang memang seorang divergent menemukan dirinya bingung melihat semua temannya seperti robot. Dia tidak punya tindakan lain selain mengikuti temannya. Di tengah kejadian ini dia melihat tobias yang ternyata seorang divergent juga untuk menyelamatkan kaum Abnegation. Di buku ini semua dikemas dengan baik, manis, penuh asmara dan ketegangan. Mengalir dengan santai, apa adanya dan menyenangkan. Semua ketegangan Trish dalam menghadapi inisiasinya, permusuhan Trish dengan Preter, kelicikan Peter, Al yang lemah, persahabatan Trish dengan semua anggota inisiasi baik yang pindahan maupun yg berasal dari Dauntless, percintaannya dengan Tobias yang sangat indah, Perjuangannya yg sangat keras untul jadi yg terbaik serta keutuhan dan kasih sayang keluarga. Semua nya ada di dalam. Good job kaka Verro .

Sementara di Insurgent keadaan digambarkan sangat kacau. Faksi Dauntleas terbagi menjadi 2 kubu, pro erudite dan kontra erudite. Trish tidak bisa memegang pistol sejak kejadian terbunuhnya Will, namun dia memilih untuk tidak menceritakannya pada siapapun. Hanya saja saat di Sidang Faksi Candor, Trish memutuskan untuk jujur mengenai hal itu yang membuat Cristina sedih. Mereka memilih bergabung dengan faksi factionless yang ternyata dipimpin oleh ibu Four untuk menghadapi Erudite. Jeannie Matthew yang sangat ingin meneliti divergent memaksa Trish untuk menyerahkan diri dengan menekannya lewat keselamatan teman-temannya. Trish yang sangat kacau, berduka, merasa bersalah dan merasa tidak pantas hidup memilih untuk menyerahkan diri dan mati. Hal ini tidak diterima Tobias , dia pun ikut menyusul Trish. Babak ini sangat memyedihkan. Mungkin peter pun ikut merasakannya sehingga dia pun tergerak untuk membantu Trish.  Disini penuh dengan penggambaran akan keegoisan manusia dan keinginan superior merasa yang paling. Paling pintar, paling menyedihkan hidupnya seperti Tori, Jeannie dan Evelyn. Di akhir buku terungkap hal yang sangat mengejutkan bahwa ternyata meraka tidak lebih daro sekedar percobaan dan mereka harus menyelamatkan apa yang ada di luar gerbang. Mengagumkan. Waktu membaca ini benar" penuh dengan ketegangan kira" apa yang akan terjadi di akhir. Cukup menyedihkan melihat Tobias. Tumbuh tanpa adanya kasih sayang, dan ditinggalkan. Tetapi salut dengan semangat nya untuk bertahan dan tetap kuat. Buku yang bermakna.
Saya sangat penasaran dengan buku ketiganya. Semoga benar-benar menjadi trilogi apik dengan akhir indah. Saya harap.

Tempat Paling yang Paling

Aku tidak bisa menjelaskan dengan baik tentang tempat ini, dimana setiap incinya memiliki kenangan yang terkadang menamparku tegas. Ada banyak babak pernah terjadi di sini. Cinta, emosi, panas, penasaran, penantian, kedekatan, pertengkaran  perdamaian, gencatan senjata, menunggu, perbaikan ataupun santai.
Basis utama setiap hal dalam tempo 6 tahun terjadi di tempat ini. Terkadang ada perasaan ketidakmampuan untuk menatapnya, menginjaknya ataupun  menghindari ingatan tentangnya. Setiap saat ketika mengunjungi nya dengan org berbeda selalu saja ada aroma pecahan dari kepingan berbeda yang menyapaku.
Memang itu tidak memerangkapku seperti yang dia harapkan tetapi terkadang tetap saja mengusik apabila dia berbau tidak enak.
Aku cukup senang apabila dy menyapaku dan membuat ku tersenyum
Ahh, apapun itu harus diakui tempat ini adalah tempat yang spesial buatku dan sekarang aku sedang duduk sambil menikmati aromanya.
*sebuah bioskop di medan

Selasa, 13 Mei 2014

Tentang peristiwa Mei 1998 dengan saat ini 2014

Mungkin banyak orang masa kini yang tidak mengingat tentang peristiwa itu. Mungkin beberapa dari kita masih balita saat peristiwa itu terjadi, seperti saya misalnya. Hanya saja banyak sekali buku buku yang bisa jadi pengingat atau pemberitau bagi kita tentang peristiwa tersebut. Contohnya buku karya bung andy berjudul Neraka Orde Baru. Atau tulisan tulisan di koram tempo, kompasiana, dan blog-blog relawan yang mengupas mengenai tragedi tersebut.
Mei 1998 adalah peristiwa perusuhan tanpa moral terbesar yang terjdi Indonesia tercinta ini. Dengan korban khusus : orang cina. Kenapa? Kenapa mereka?
Sejak jaman penjajahan belanda, sistem politik mereka yang terkenal adalah devide et impera. Memecah belah. Bangsa belanda sejak dahulu selalu memperlakukan bangsa seperti sampah. Mereka sedikit baik kepada yg kristen tetapi tetap saja mereka menganggapnya sampah dan tidak sederajat dengannya. Bahkan jikalau bisa jgn ada di antara mereka yang memeluk agama kristen. Penyebaran agama yg mereka pandang sangat tinggi dan berkelas ini pun sedikit sulit dilakukan di negara ini. Karena mereka menganggap hanya mereka yang pantas. Jelas" mencoreng agama kristen dengan keras. Mereka menjadikan agama sebagai sistem kasta , mungkin tdk benar" mengikuti ajarannya. Hanya untuk terlihat waw. ( saya sedikit keras, maaf). Okey kita kembali ke awal masalah. Jadi mereka sedikit lebih beradab dalam memperlakukan orang cina dan itu menimbulkan sikap antipati diantara orang pribumi terhadap orang cina. Sikap ininpun diturunkan kepada keturunannya dan semakin di perjelas di era Soeharto. Kerusuhan rasial bukanlah hal yang baru di Indonesia. Itu adalah masalah yang sangat mudah untuk dipicu apalagi di era Soeharto sistem yang berlaku adalah kekuasaan berada 1 tangan, di tangan org yang memiliki kekuasaan absolut yaitu dirinya. Berbeda berarti musuh. Betapa kuat ideologi Soeharto ini menelusup ke benak kita hingga saat ini tanpa kita sadari. Orang cina atau orang tionghoa adalah sosok yang pas untuk dijadikan sebagai kambing hitam dan pelampiasan emosi. Mereka minoritas, beragama kristen atau budha yang jg berarti minoritas, tidak ada pemimpin politik atau aparat yang beretnis cina dimana itu dekat dengan kata minoritas. Dan tak terlindung. Itulah sebabnya kenapa mereka jadi korban penjarahan dan pemerkosaan. Betapa tidak bermoralnya bangsa ini. Bangsa yang diklaim sebagai bangsa beragama tapi sanggup melakukan banyak hal yg tidak dapat dibenarkan oleh agama. Pada waktu itu negara dipimpin dan dilindungi oleh para jendral terkemuka yang memilih untuk diam pada saat peristiwa itu terjadi. Memilih untuk tidak mau tau. Bahkan setelah kejadian itu tidak ada acara permintaan maaf ataupun belasungkawa dari mereka. Tidak ada. Dan kini para jendral terhormat yang memilih diam pada saat masalah kekerasan HAM itu terjadi akan mencalonkan diri sebagai capres Indonesia. Akankan kita menolak lupa atau menolak tau? Persiapkan pilihanmu, kita jelas tidak menginginkan kejadian yang sama terulang lagi karena mungkin korbannya bukan lagi hanya orang tionghoa, mungkin korbannya adalah kita.

Rabu, 07 Mei 2014

Fall of Five

Ini adalah buku keempat dari seri Lorien Legacies. Di ketiga buku sebelumnya semua garde telah berkumpul kecuali nomer 5. Sekarang mereka semua sedang berada di chicago ( ga tau ini perasaanku aja atau gmn tpi rata" buku seri fantasy pasti setting nya di chicago. Like trilogy divergent..? Ahh abaikan saja.. ), tepatnya di apartement nine. Saya agak takjub dengan sembilan. Dia dan cepannya benar" sangat kaya dan sepertinya pintar menghasilkan uang. Di apartemennya yg mewah ini lah semua garde berlindung dan latihan ( krn ternyta di sini juga ada t4 latihan namanya aula kuliah). Hubungan cinta sarah dan jhon tidak begitu kuat di gambarkan di buku tapi kita tetap tau bahwa cinta mereka kuat lewat satu atau dua babak. Setidaknya itulah yang diinginkan penulisnya untuk kita rasakan. Sempat ada kecanggungan antara empat, enam dan sarah tapi mampu mereka selesaikan.
Buku ini penuh dengan kejutan dan menegangkan. Aku benar" mencintai sosok sembilan di buku ini. Semoga kalau dibuat menjadi film yang memerankannya itu ganteng bgt, maybe Liam? Hahahhhaa..
Banyak yang terungkap di buku ini, misalnya tentang ayah sam yang ternyata pernah bertemu dengan Pittacus Lore (Kayaknya om ini sudah meninggal deh menurut saya krn katanya dy terluka sangat parah ), sam yang akhirnya selamat dan diselamat kan oleh ayahnya sendiri dibantu oleh teman ayahnya yang seorang magodarian asli yang otaknya dirasuki ( aku ga tau istilah yang pas untuk menggambarkannya) oleh nomor satu. Juga tentang ella, aku penasaran dengan sosok ella yang ternyata bukan garde kesepuluh ( bagian ini agak emosional, untung ada sembilan di sini ahhh..). Tapi entah kenapa aku merasa justru ella lah yang mewarisi pusaka pittacus. Juga ada babak tidak menyenangkan tentang lima. Yang jelas aku membencinya sama seperti perasaan marina padanya. Ramalan di gua di pegunungan himalaya itu terbukti, aku menyarankan semua garde kembali ke sana dan melihat lagi ramalan itu. Endingnya sangat memacu adrenalin namun tidak habis. Jadinya kita dibuat sangat sangat penasaran dengan lanjutannya. Ini serial yang sangat bagus, diklaim adalah kenyataan dan berusaha digambarkan serealistis mungkin menurutku dengan tidak ada nya tokoh yang terlalu sempurna seperti di buku fantasy lainnya. Selain itu setiap karakter benar" membuatku jatuh cinta, kecuali karakter si jhon yang agak iyuhhhh buatku. Hanya saja yang tdk begitu aku sukai adalah cara memaparkan pemikiran tiap karakter di dalamnya. Seperti tidak ada hal yang membedakan dengan jelas. Mungkin harus diperbaiki penulisnya agar lebih ternikmati oleh pembaca.
Aku benar" ingin tahu jika planet lorian bisa dibangkitkan kembali, ( ini mungkin krn di setiap peti loric garde ada peninggalan planet lorian yang bisa digunakan untuk membangkitkan planet itu lagi seperti tanah, dedaunan, dll) siapa yang akan ke sana atau tetap tgl di bumi. Jhon atau sarah?